Hubungan Konsumsi Sugar-Sweetened Beverages dan Aktivitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Pada Siswa SMA
DOI:
https://doi.org/10.55382/jurnalpustakapadi.v3i3.841Keywords:
Aktivitas fisik, Kadar Glukosa Darah, Minuman Berpemanis, RemajaAbstract
Remaja adalah kelompok usia yang paling banyak mengonsumsi minuman berpemanis, yang menjadi salah satu penyebab utama pra-diabetes. Kebiasaan ini meningkatkan asupan gula tambahan, berkontribusi pada obesitas, dan diabetes tipe 2. Kurangnya aktivitas fisik juga dapat mengganggu sensitivitas insulin, menyebabkan hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi hubungan antara konsumsi minuman berpemanis dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah sewaktu pada remaja. Penelitian dilakukan di SMA Ksatrya 51 Jakarta Pusat pada September 2024 dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 155 siswa kelas X, XI, dan XII yang dipilih menggunakan proportional stratified random sampling. Variabel penelitian meliputi kadar gula darah sewaktu, frekuensi konsumsi minuman berpemanis, jumlah gula dalam minuman berpemanis, dan aktivitas fisik. Data dikumpulkan menggunakan glucometer, kuesioner SQ-FFQ, dan kuesioner GPAQ, dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil menunjukkan 6,5% siswa memiliki kadar gula darah sewaktu tinggi, 48,4% memiliki frekuensi konsumsi minuman berpemanis tinggi, 50,3% mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi dari minuman berpemanis, dan 51% memiliki aktivitas fisik ringan. Namun, analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara konsumsi minuman berpemanis, jumlah gula dalam minuman berpemanis, dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah sewaktu (P > 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsumsi minuman berpemanis dan aktivitas fisik tidak secara signifikan memengaruhi kadar gula darah sewaktu pada remaja.
Downloads
Published
Versions
- 2024-12-30 (2)
- 2024-12-30 (1)
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dwi Yuliana Silvia, Ahmad Faridi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
